Menurut Anda, Siapa Presiden 2009-2014

Situ Gintung Politic vs Money Politic

"Bagaimana, apa sudah ada wartawan di lokasi? Kalau sudah, sembako kita bagikan saja,” ujar seorang caleg parpol berbicara di telepon seluler. Setelah menutup telepon, caleg itu kemudian bergegas ke lokasi bencana banjir Situ Gintung dengan dibantu beberapa kader partainya. Pada masa kampanye seperti ini kader dan partai politik sepertinya tidak mau kehilangan momen tebar pesona, bahkan di tempat bencana sekalipun.

Dengan dalih memberi bantuan untuk korban tragedi Situ Gintung, sejumlah caleg partai politik mau repot-repot memberi langsung bantuan ke keluarga korban bencana. Tidak hanya itu, mereka juga mendirikan posko bantuan lengkap dengan atribut partai dan nama caleg bersangkutan.

Para caleg parpol tampaknya sudah siap dengan situasi seperti ini. Mereka datang bak pahlawan yang siap menanggung bersama kesusahan orang lain. Mereka tidak hanya sigap mendatangi korban, tetapi juga cepat mengurusi hal-hal yang kecil. Tidak butuh waktu yang lama, spanduk besar bertulisan ”Posko Bantuan Bencana Banjir Situ Gintung, Caleg Nomor ...” sudah terpampang di depan posko.

Selain di jalan utama, beberapa posko didirikan di sekitar lokasi rumah-rumah penduduk yang terkena bencana. Salah satu parpol bahkan mendirikan beberapa tenda di tanah kosong untuk menampung korban yang rumahnya hancur tersapu banjir.

Selain sembako, posko parpol dipenuhi pakaian bekas, obat- obatan, makanan, dan air mineral. Tidak hanya itu, sejumlah parpol terlihat sedang membagikan sejumlah amplop yang saya pun tidak tahu apa isinya, bahkan mau repot-repot menyiapkan mobil ambulan untuk membantu korban. Meski ada anggapan dari sebagian masyarakat yang menilai kegiatan parpol di tempat bencana hanya untuk tebar pesona, caleg parpol bergeming.

”Terserah saja orang menilai, yang penting kami punya niat memberi bantuan. Posko ini akan terus berdiri selama satu minggu untuk memberi bantuan,” kata Hawelly Bachtiar, caleg Partai Hanura yang mendirikan posko bantuan di Jalan Juanda. Hal senada juga diungkapkan Jazuli Juwani, caleg Partai Keadilan Sejahtera, yang mendirikan posko di sekitar lokasi bencana. Dengan suara lantang, Jazuli mengatakan bahwa semua yang dia lakukan bukan semata untuk tebar pesona.

”Ini urusan pertanggungjawaban kepada publik dan panggilan,” ujarnya.

Bencana Situ Gintung yang menelan puluhan korban jiwa tersebut memang telah menjadi perhatian banyak pihak, mulai dari orang biasa yang ramai-ramai datang ke lokasi untuk sekadar menonton sampai Wakil Presiden Jusuf Kalla hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang datang untuk memperlihatkan empati.

Kalla datang ke lokasi terlebih dahulu dengan ditemani sejumlah menteri, seperti Menko Kesra Aburizal Bakrie. Adapun Yudhoyono langsung ke Situ Gintung saat berkampanye di Bandung dan Serang. Selain melihat kondisi bencana, Presiden juga memberikan bantuan 1.500 paket sembako. Paket bantuan Presiden dikemas dalam tas jinjing warna putih biru yang bertuliskan ”Bantuan Presiden Republik Indonesia”. Tas itu juga dilengkapi lambang Burung Garuda dengan tulisan Istana Kepresidenan Indonesia.

Nah, apakah itu kampanye atau bukan, silakan menafsirkan sendiri.... Menurut Anda gimana? Apakah itu termasuk money politik atau bantuan politik...? mungkin perbedaanya tipis seperti rambut... jadi ya gak begitu keliatan....

2 komentar:

Bayu Saputra Dewa mengatakan...

sepertinya gak ada bedanya bung.... semuanya cari muka di depan korban... saya lebih percaya pada bantuan masyarakat non partai...

Anonim mengatakan...

apakah jika sudah menjadi pejabat negara juga masih mempunyai empati ????

 
Cebong`s Notez
---- Bincang-bincang Politik Indonesia. Green World Blogger Template---- © Template Design by Syam